Sepasang Indukan Ayam Joper |
Banyak keuntungan yang dapat diperoleh dari bisnis ternak ayam joper. Diantaranya ayam joper memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat dari pada ayam kampung biasa sehingga masa panennya lebih cepat, harga jual ayam joper di pasaran cenderung tinggi dan stabil sehingga bisa memberikan keuntungan lebih pada peternak. Selain itu, bagi konsumen ayam joper mempunyai daging yang lebih enak dibanding ayam pedaging.
Sejarah Ayam Joper
Ayam joper merupakan hasil perbaikan genetik menggunakan metode grading up, yaitu metode perbaikan genetik ayam dengan menyilangkan ayam ras betina dengan pejantan berupa ayam kampung, ayam bangkok, ayam pelung, ayam nunukan, ayam nagrak, ayam kedu, atau menggunakan jenis ayam lokal unggul lainnya. Dari hasil persilangan tersebut didapatkan ayam yang pertumbuhannya yang cepat dan memiliki kandungan gizi tinggi serta rasanya lezat. Salah satu contoh persilangannya yaitu antara ayam petelur yang digunakan sebagai induk betina dan ayam kampung sebagai pejantan. Hal ini dikarenakan ayam petelur dapat memproduksi telur yang lebih banyak daripada ayam kampung. Sedangkan ayam kampung agar anakannya nanti memiliki sifat ayam kampung. Dengan demikian, produksi DOC ayam joper ini dapat dilakukan secara masal dalam waktu lebih singkat.
Indukan betina dan pejantan dari ayam joper merupakan ayam bergenetik heterogen heterozigot. Bukan indukan yang telah melalui proses seleksi pemurnian. Ayam joper tidak bisa disebut final stock atau turunan F1 yang bergenetik 50% dari genetik pejantan dan 50% dari genetik indukan betina. Konsekuensinya, akan terjadi keragaman pada ayam joper. Pertumbuhan, bentuk tubuh, dan daya tahan tubuh ayam joper bisa menjadi unggul atau malah sebaliknya. Ini tergantung pada genetik yang diturunkan tetuanya.
DOC ayam joper dihasilkan menggunakan penetasan artificial (buatan). Telur dari ayam petelur betina yang sudah dikawinkan dengan pejantan kampung dikumpulkan selama periode tertentu dan ditetaskan menggunakan mesin tetas selama 21 hari. Penggunaan mesin tetas disebabkan lebih efektif dan pengaturan produksi DOC lebih tertata waktunya. Selain itu, ayam petelur betina juga sudah tidak memiliki sifat mengeram sehingga telur harus ditetaskan dengan menggunakan metode lain.
Karakteristik Ayam Joper
Tampilan ayam joper hampir mirip seperti ayam kampung pada umumnya. Tapi ada perbedaannya yaitu:
1. Ayam joper jantan memiliki jengger yang besar dengan pial besar dan tegap, serta memiliki warna bulu bervariasi.
2. Warna telur ayam joper memiliki kerabang yang lebih coklat dibandingkan dengan telur ayam kampung biasa yang agak putih. Namun bentuknya tetap sama seperti layaknya telur ayam kampung biasa.
3. Ayam joper mempunyai masa panen lebih cepat. Dalam 2 bulan bobot bisa mencapai 1,1-1,5 kg jika perawatannya bagus. Umur 45-60 hari sudah siap dikonsumsi. Hal ini jauh berbeda dengan ayam kampung yang umumnya baru bisa dipanen setelah umur > 2,5 bulan.
Ayam Joper Dewasa |
Perilaku ayam joper juga hampir mirip dengan ayam kampung yaitu memiliki warna dominan putih kuning, dan beberapa muncul warna abu, coklat dan hitam, lebih tahan penyakit sehingga mortalitas lebih rendah, serta suka berkokok dan bertengger. Uniknya ayam joper mempunyai kemampuan untuk bertelur terus menerus seperti ayam ras, namun tidak memilki sifat mengeram.